catatanku

Selasa, 13 Juli 2010

Engkaulah Pangeran Impianku (epsod akhir)

Esoknya di sekolah aku di pangggil eloh ibu Eliza ke ruangannya.
"Pagi bu,ada apa ya ibu memanggil saya?ada masalah apa bu?
"Sebenarnya ibu memanggil kamu ke sini kerena masalah kamu dengan shinta,apa benar kamu mengancamnya kalai kamu nggk memberinya uang,kalau nggk kamu akan mengeroyok dia dengan teman2mu,apa benar begitu.?"
"tapi bu, itu semua tidak benar.?ibu percayakan sama saya,apa pernah saya melakukan suatu hal yang melanggar di sekolah ini,nggk kan bu?"bantahku.
"Iya, ibu percaya sama kamu tapi ibu ngk bisa bantu kamu,hanya kamu sediri yang bisa membantu dirimu,orang tua shinta telah meminta ke kepala sekolah agar kamu di keluarkan dari sekolah ini."kata ibu Eliza menjelaskan padaku.
Aku pun keluar dari ruangan ibu Eliza dengan langkah gontai dan dengan seribu tanda tanya di benakku. Tiba2 entah kenapa ada semangat yang kuat,membuat kaki ini melangkah ke kelasnya shinta,akupun melabraknya. Ternyata masalahnya adalah karena aku dekat dengan Rian,itulah sebabnya kenapa dia jahat sama aku,dan nggk segan2 menyakiti orang yang dekat sama Rian,apapun resikonya. Dia sangat membenci aku.
Sampai2 aku nggk bisa berkata apa2 lagi,hanya diam.
"Maafkan aku shinta."perasaanku kacau,aku tak tahu mana yang lebih dahulu ada dalam memoriku. Sebuah kesalahankah bila aku mencintai seseorang? tak peduli dia pun cinta atau nggk tapi salahkah rasa ini?cintaku telah menyakiti cinta yang lain,rasaku terlalu sering sakiti rasa yang lain.Tapi aku tak mungkin bisa menghindar dari rasa dan cinta.
Tiap apa yang memiliki rasa pasti membawa cinta.itulah kata2 kumbang yang palingku ingat.

Beberapa hari ini telah ku pikitkan benar,kalau Tuhan memang memberi shinta rasa cinta,dia pasti akan mengerti bahwa cinta ngk seperti yang ada di dalam pikirannya.
"St...sstt..Rian tu Ria,kayaknya dia mau kesini deh, mau ngapain ya.?bisik Tania di kantin karena jam istirahat.
"Eh..gue mau ngomong sebentar."tanpa ba bi bu terlebih dahulu.
"Maksud loe apa cerita yang bukan2 tentang gue dan Shinta ke kepala sekolah, mau loe apa sih?
gue nggk nyangka lo ria?Gue benci loe Ria.Sekarang gue paham satu hal ,paling nggk Shinta masih jauh lebih baik dari loe."
Dan lagi2 aku tidak bisa berkata apa2 dia bukan Rian yang aku kenal!kenapa kata2 itu bisa keluar dari bibirnya ?kata yang amat sangat ingin aku bunh dengan pisau cintaku,tapi aku tak mampu. Dan yang kulihat hanya punggungnya yang pergi bersama cintanya.
Berlahan aku melangkah menuju pohon cinta, aku ingin menjadi siput kecil seperti dulu. Ku ingin curhat dengan Pangeran Kumbang, Pangeran kumbang aku kangen(Ria belum tahu siapa sebenarnya pangeran kumbang). Tiba2 jantungku berdenyut nyeri,aku pun pingsan.

Pagi semoga capat berlalu.....
Aku berpapasan dengan Rian tapi tidak ada secuil senyum pun di bibirnya yang ada hanya senyum kebencian. Entah apa yang terjadi padaku,aku berlari entah kemana.
"Tania...tania loe tahu Ria dimana?
"Eh..bukannya loe sekelas sama dia ,ngapain tanya gue."kata
"tapi dia nggk masuk, tadi gue udah nelpon rumahnya dan bundanya bilang dia berangkat pagi2 sekali."
"Ya, tapi tania gimana. ini kan udah jam masuk sekolah mana boleh kita kelluar sekarang"tanya
nana
"kalau gitu biar gue telpon kak Dimas aja, biar dia yang cari Ria."
"Ria sekarang sama kak Dimas, lega rasanya kalau gitu.
Aku memutuskan untuk pergi kerumah sakit dengan kak Dimas,untuk mengambil hasil tes aku yang lalu.Dan ternyata aku engidap penyakit jantung akupun syok banget.
"kak jangan bilang siapa2 ya kak tentang penyakitku terutama sama Mama?ya kak janji ya."
"Ya kak janji,tapi biarkan kakak menjagamu ya."
"Makasih kak."

Hari ini sudah 2 minggu setelah ku ketahui penyakitku dan keadaanku semakkin parah saja ku rasa, tapi tetap mama nggk boleh tahu,aku sekolah seperti biasa.
Hari ini sejak pagi aku tidak keluar kamar kecuali untuk makan,kembali ku teringat dengan Pangeran Kumbang,aku merindukannya. aku rindu suaranya, suaranya dapat membuat hati ini tenang sama tenangnya dengan suara Rian. Aku teringat sewaktu kami akan berpisah Pangeran menyanyikan lagi "tercipta untukmu"dan setelah itu dia memberiku sesuatu,aku segera mencarinya di lemari...ya aku menemukannya sehelai daun cinta dengan bertuliskan "250705" dalam lamunanku tiba2 mama memanggil.
"Riaaa....ada teman kamu yang menyariin nih."
"Kak Lola?"
"Ria...kakak mo ngomong sama kamu."
"Ya...kak,silahkan duduk."
"Ini mengenai kesalahpahaman antara kamu dengan Rian, Kakak nggk sanggup ngeliat kalian begini karena sesuatu yang sebenarnya nggk ada,yang sebenarnya bukan masalah kamu dengan Rian tapi masalah kalian dengan Shinta."
Akupun mulai mengerti setelah kakak lola menjelaskannya padaku bahwa selama ini yang Rian lakukan padaku hanya pura2,dia membenciku bahkan menjauhiku itu semua demi aku,karena dia tidak mau aku disakiti oleh Shinta Cs, serta dia juga menerima perjodohannya mesti dia nggk suka di jodohin,bahkan papanya juga nggk memaksa dia untuk perjodohan ini itu di sebabkan karena ancaman Shinta padanya.

Pagi ini aku berangkay sekolah, aku harus bertemu sama Rian walau apapun yang terjadi dan ternyata Rian tidak masuk sekolah, aku memutuskan pergi ke Pohon Cinta.
"Hai..Ria."
"Ria, loe cinta Riankan?"
"Maaf Ria kalau kesannya gue terlalu ikut campur, jujur gue nggk mau Rian kecewa untuk yang kesekian kalinya."
Aku masih nggk ngerti apa yanng sebenarnya yang ingin di bicarakan Iren padaku.
"Dulu gue sempat dekat sama Rian, gue pikur dia cinta ama gue tapi ternyata tidak.Mungkin awalnya dia sempat suka sama gue,itu juga karena gue mirip sama seseorang yang pernah dia temui di pohon cinta ini. dia pikir cewek itu gue, soalnya dia sempat lihat gue duduk di pohon cinta ini. Siput, dia sering menyebut nama itu mungkin nama cewek itu.
Jantungku berdetek amat kencang, pedih. Jadi Rian adalah Pangeran Kumbang. Ya Tuhan aku baru ingat dengan sederetan angka itu "250705".Jantungku amat nyeri.
Ketika aku terbangun, aku telah berada di kamarku. Ku lihat mama.
Akupun di bawa oleh mama ke Rumah sakit. Rasanya hidupku hanya tergantung dengan inpus ini,"aku lelah"entah sudah berapa kali aku mengatakan...L-E-L-A-H
Pagi ini aku memohon pada dokter untuk mengizinkan ku segarnya udara luar walau hanya sesaat. Dan akhirnya walau di dampingi suster tak apalah, tapi kursi roda ini aku memang sakit tapi aku masih bisa berjalan?
"Aku mau ke pohon itu"kataku pada suster.
"Kamu mau apa di sana siput."
Aku kaget mendengar suara yang barusan aku dengar,Rian.Entah dari kapan dia di belakangku menggantikan suster yang menjagaku.
Lalu Rian menjongkok dan memberikan "Choki-choki"sambil menyentuh pipiku dua kali dan berkata"Minta satu senyumnya dong,putri Siput".
Dia benar2 Pangeran Kumbangku.
Dia memelukku erat,akupun memeluknya erat sambil marah2 padanya karena dia tidak memberi tahuku kalau dia Pangeran Kumbang.
'Nggk seru donk kalau di kasih tahu"jawabnya.

Sudah hampir 3 bulan aku menhuni rumah sakit,Rian selalu temani aku.
"Rian, aku masih bingung kenapa kamu bisa tahu kalau aku siput,?
"Cewek yang hampir setiap habis sekolah betah duduk di bawah pohon Cinta siapa lagi kalau nggk Putri Siput."
"Ternyata kamu merhatiin aku ya,tapi aku nggk pernah lihat kamu."
"Pangeran kepikkan bisa terbang mana mungkin kelihatan."
"Rian aku mau dengar kamu nyanyi,please."
"Aku baru mau nyanyi kalau kamu sudah sembuh nanti,makanya kamu cepat sembuh ya."
"Rian,kalau aku nggk sembuh dan kalau aku harus pergi ntar aku nggk bisa denger kamu nyanyi."
"Kalau aku bilang harus sembuh ya harus sembuh(maksa banget)."
"Berikan satu senyummu itu adalah hal terindah dalam hidupku".
Tiba2 Rian melingkarkan kalung di leherku.
"Siput,kumbang kecil ini ku hadiahkan padamu untuk menjagamu.Kamu harus memakainya untukku."
"Kenapa?aku ngk perlu apa2 lagi."
Riantak menjawab dan dia menyanyikan lagu Ungu band untukku.

Ku tatap wajah Rian ,cowok yang teramat aku cinta yang sedang tertidur pulas di samping ranjangku, ku sentuh wajahnya. Kepalanya tergolek di ranjangku dan tubuhnya tetep dengan posisi duduk di kursi tepat di sebelah ranjangku yang telah lelah menjagaku. Tiba2 jantungku kembali perih,nyeri, aku tak kuat lagi,akupun berteriak...Rian langsung bangun. Kembaliku buka mata ini namun terasa begitu berat. Tak ada beban sama sekali, rasanya seperti aku bangun tidur seperti biasanya...jantungku baik2 sajaku rasa. Kalau aku akan segera pergi kenapa mereka tak menagis. tiba2 mama memelukku.
"Kau kembali sehat sayang."
Bagaimana bisa aku kembali sehat, aku tersenyum tapi senyum itu pun lenyap ketika kak Dimas berkata padaku bahwa Rianlah yang telah selamatkan aku,dia yang gantikan detak jantungku.
Aku terdiam.
Aku mati!ingin mat! sampai sekarang aku tak tahu seberapa dalam cintamu padaku Rian(Endingnya sedih/sad ending terutama ketika dia sedih kekasihnya meninggal dan menggantikan detak jantungnya, aku aja mau nagis baca ini)?bathinku
Setelah aku agak tenang kak Lola memberikan padaku sebuah surat dari Rian. dia ingin aku selalu tersenyum karena tiap detak jantungmu adalah hidupku,karena nafasmu adalah nafasku.
Hari ini aku sudah diperbolehkan untuk pulang,aku menuju makam Rian, meletakkan sehelai daun cinta yang telah kering yang dia berikan padaku diatas makamnya. Aku harus kuat seperti kedua orangtua Rian yang begitu tegar melepas Rian. Dan dalam perjalanan pulang Tania dan Nana menceritakan semua padaku bahwa mobil yang di kendarai Rian sengaja di tabrak dari arah belakang dan mobilnya terguling ke luar jalan dan pelakunya adalah Shinta. Shinta nggk terima perjodohannya di batalkan dan amat shock mendengar kabar bahwa Rian meninggal,dia depresi dan masuk kerumah sakit Jiwa.
"Loe jangan marah dulu Ria sama Shinta karena sebelumn kecelakan Rian memang telah menulis surat untuk loe dan di tubuhnya di temukan alat untuk mengamankan jantungnya, keyakinan itu juga ditambah oleh dokter yang beberapa saat sebelum kecelakan terjadi, Rian nggk bisa melihat keadaan loe yang makin kritis saat itu, dia menyuruh dokter untuk memindahkan jantungnya ke loe Ria. Tapi dokter menolak karena melakukan pemindahan jantung dari orang dalam kondisi sehat, hal itu akan menyalahi prosedur seorang dokter."

" Tania, kenapa Shinta tega."
"Ria, Gue sama Nana berharap bisa menjadi sahabat terbaik loe, gue nggk bermaksud untuk membela siapa2, Gue tahu loe benci sama Shinta tapi loe harus liat keadaan dia ria."
"Maksud loe, gue harus nemuin orang telah mambunuh Rian?gue nggk bisa."
"Ria ..loe nggk boleh gini."
"Trus gue harus gimana?apa gue harus maapin Shinta?iya?"
Akhirnya aku mau juga nemuin Shinta. Di dalam sebuah ruangan samar2 ku lihat sosok shinta,dia duduk di pojok. Rambutnya yang dulu nggk lepas dari perawatan salon kini amat berantakan.
Ku hampiri dia, tapi dia mendorongku. akupun terjatuh,aku hampiri kembali dia
"Shinta loe kan pernah berkata padaku untuk tidak membiarkan aku tersenyum tapi sekarang aku tersenyum lakukan lagi seperti duliu Shinta dimana aku tidak bisa tersenyum."aku pun pergi meninggalkannya. dan kulihat Rian tersenyum kearahku.

Waktupun terus berlalu, seiring itu aku mulai mampu menjalani hari2ku dengan normal.
Akupun pergi sekolah dengan senyuman yang terus ku hiasi pagiku.
Setiba di sekolah akupun langsung masuk kekelas.
"ukh..aku kangen duduk di bangku ini"ujarku ke Nana tapi ada sesuatu yang menganjal di laciku ketika aku memasukkan tasku kedalam laci, kulihat kedalam laci dan ternyata ada setangkai bunga mawar putih dan sebuah kartu bewarna merah jambu bertuliskan" akhinya putri ku yang manis telah kembali dan pagi ini dia sungguh terlihat manis."
"Eh... Na loe tahu siapa yang menaruh mawar dan kartu ini di laci gue?"
"Mana gue tahu gue juga baru nyampe.?
Kupandangi semua sudut sekolah yang telah lama aku tak lihat,dan aku pun menuju pohon Cinta dimana ini adlah tempat dimana aku dan Rian bertemu,tempat terindah kita, Kau ada bersamaku kan Pangeran Kumbang?. Kamu bisa lihat dari sana ? aku percaya bahwa kau melihatku,karena kau ada di sana. selalu ada bersamaku.




THE END
SAD ENDING


Ps:yang ngasih bunga n kartu itu adalah kak Dimas.

5 komentar:

  1. ini karyanya Maria Cecilia-- tapi kok ceritanya beda yaa sama dinovel aku . disini mah kaya diedit gitu

    BalasHapus
  2. gue bca ini pas sd :(
    gue kgn cerita ini

    BalasHapus
  3. Berapa tebal buku novel engkaulah pangeran impianku

    BalasHapus
  4. Berapa tebal buku novel engkaulah pangeran impianku

    BalasHapus
  5. Ini novel paling membekas di hati aku, baca ini pas SMP. Skrg mau baca lagi udah susah nyarinya. Thanks udah ngerangkum sedikit ceritanya dan bisa baca lagi saat aku sudah jadi pekerja. Tapi tetep aja NANGIS

    BalasHapus