catatanku

Rabu, 14 Juli 2010

Minimum mania

ctt : cerita ini sebenarnya komik,tapi aku jadiin kayak gini,agar teman2 tahu ceritanya ...lucu deh terlebih kalau kita baca langsung(baca komiknya).


Aku Oono Aoi 15 tahun, tinggi badan 138 cm,julukan Minimum Oono. Pagi ini di gerbang sekolah
"Hei...kalian bertiga!cepat turun!".kata Oono,pada siswa yang terlambat datang ke sekolah dan sedang loncat pagar(nggk di mana2 ya tiap sekolah ada aja yang loncat pagar kalau terlambat datang, mang sekolah tempat latihan militer lompat2 segala).
"Apa kamu bisa manjat di sini kecil?"kata salah seorang siswa yang manjat pagar.
"Kalian,cepat turun."sambil lombat2
"Hei...pagi2 udah ribut begini!
(ini dia lawan Oono, namanya Matsuda juugo,15 tahun,tinggi badan 148 cm,julukan Micro Matsuda.cocokkan... Minimum dan Micro...hahaha).sambil mukul siswa2 yang manjat pagar dengan tongkat kendonya...buk..buk..buk...dan bruk, jatuh deh merek.
"Wah, hebat! Matsuda! terimakasih ya!"kata Oono.
"Kamu ini bukan cuman pendek, tapi juga bloon!huh ( jangankan orang yang di katain aku aja yang mendengar/membaca ni komik juga kesal apalagi Oono yang di katain,,,kamu kejam Matsuda tapi aku suka gaya loe... ceee ile bahasanya).
"Apa katamu! Awas kalau manggil aku pendek!"kata Oono.
"Kamu memang pendekkan!"
"Kamu juga pendek"kata Oono sambil mukul Matsuda
"Tapi aku lebih tinggi darimu 10 cm" (bangga amat 10 cm aja,tapi aku juga suka sifat dia karena kalau aku seperti dia pasti juga ngomong gitu karena ada yang lebih pendek dariku...heheheh)sambil melindungi kepalanya dari Oono.

Setiap hari di sekolah kami selalu bertengkar. Begitulah...
"Ahh... Matsuda emang nyebaliin!"kata Oono pada temannya.
"Artinya kalian akrab bangetkan."
"Ahh..tunggu dulu!
aku mau pacar yang tinggi! sama sekali bukan kayak si Matsuda pendek itu!".
"Tapi di pertandingan kendo hari ini dia mau ikut lho, kita pergi nonton yukk."
"Ahh... si pendek itu pasti langsung kalah..."
Tiba2 dari belakang Oono ada Matsuda sambil minum susu (hahaha biar tinggi, kan pertumbuhan butuh kalsium).
"Siapa yang langsung kalah,hah. Sorry2 aja, aku pasti menang di semua nomor pertandingan hari ini."
"Nggk mungkin."
"Heh?"
"Kamu serius nih memangnya orang pendek kayak kita bisa melakukannya."
Dan Matsuda marah...Bruk...sambil meletakkan tangannya didinding dan Oono berdiri didinding itu tangan Matsuda di samping kiri kepala Oono.
"Bisa!!!" jangan samakan aku denganmu."sambil meremas botol susunya.
akan ku buktikan padamu,jadi kamu harus menontonku bertanding!dia pun pergi meninggalkan Oono.

Hari yang di tunngu2 Matsuda.
Akukan cuma ngomong kenyatan ngapain dia marah kemaren ya.
"Hei.. kamu sedang apa? ayo cepat! Matsuda menang terus nih!"kata teman Oono.
Kok bisa? Darimana tubuh kecil itu mendapatkan kekuatan sebesar itu? Padahal diakan Matsuda yang selalau ribut denganku ...
Sama sekali beda ...
"Matsuda agak aneh ya?"kata teman Oono.
"Ini kan kemenangannya yang ke-10? harusnya kan capek.
"iya, lawan berikutnya 20 cm lebih tinggi, mungkin matsuda bisa kalah..."
"Meskipun kecil kamu bisa melakukannya, ayo kamu harus menang!"teriak Oono pada matsuda (maksudnya menyemangati hehehe...).
Akhirnya Matsuda menang. dia memang kecil seperti aku tapi dia jauh lebih besar di bandingkan aku!
Matsuda melihat Oono dan tersenyum padanya,dan jantung Oono jadi dak dik duk an...dan tiba2 aja si Matsuda micro pingsan karena dia demam.
"jangan paksakan diri Matsuda, biar aku antar sampai kerumah deh.."pinta Oono (udah baikkan nih)
"Aku nggk apa,cuma demam dikit aja."
"tapi kamu sempoyongan,oh iya aku mau belanja di depan stasiun kalau begitu kita bareng yuk.."
"terserah deh." kata matsuda
Setibanya di dalam bus mereka duduk bersebelahan(ciee kalau di sekolah berantem).
"Eh Matsuda... kamu betul2 menang ya! nggk nyangka."
Hari ini aku melihatmu bertanding, mulai sekarang aku nggk akan menyebutmu pendek lagi(emang iyakan ,dia lebih tinggi darimu walau cuman 10 cm), sebesar apa pun lawanmu kamu tak gentar sama sekali,terus terang aku terkesan sekali(terkesan atau suka....hehehehe).
"Bodoh..."jawab Matsuda(jawabnya jutek amat sob)
"Loh.. kok malah ketiduran, sih."
Berikutnya, stasiun xx.
"Aku duluan ya."kata Oono pada matsuda padahal matsuda lagi tidur.
"Matsuda terimakasih untuk hari ini." kata Oono sambil memakaikan syalnya pada leher matsuda, dan pergi meninggalkan matsuda sendiri.
Bis akan berangkat.
"maaf aku mau turun."
"Ah... salju."kata Oono
Tiba2 Matsuda menarik tangan Oono
"Eh... ma....Matsuda?
"Aku..pertandingan hari ini ...tidak aku menangkan sendiri...kamu...karena kamu berada didekatku (maksud a Oono yang membuatnya bisa mengalahkan orang2 tersebut)
esoknya di sekolah Oono masih nggk percaya bahwa Matsuda menciumnya kemarin.
sedang bengong2nya tiba2 datang Matsuda "oii"
Oono"gyaaa"
Matsuda" pagi2 gini jangan berisik pendek mini aku ini sekarang anemia tahu."sambil pergi dari Oono
"Tunggu Matsuda,itu sikapmu pada orang yang kamu sukai?"
"siapa yang suka padamu."
Oono akan menampar Matsuda tapi di tepisnya dan Matsuda memegang tangan Oono dengan kuat hingga Oono kesakitan dan setelah di memohon dia akhirnya melepaskan tangan Oono. Oono pergi meninggalkan Matsuda.
selama beberapa hari kemudian mereka tidak tegur sapa, hingga Oono berkeinginan "dia lebih suka berantem tiap hari dengan nya dari pada diam begini."

Tahun berganti
suatu pagi,liburan musim panas Oono pergi kekuil ramalan bersama adiknya,setelah tiba di tempat tujuan mereka berpisah karena masing2 ada keperluan(cuma adeknya aja yg ada ke perluan). Oono mendapat ramalannya yang isinya"beruntung" yang di tunggu2 akan datang, sedang asyik2nya membaca tiba2 kerta ramalannya terbang dibawa angin dan nyangkut di atas pohon sehingga pendek mini nggk bisa ngambil, dan tiba2 datanglah sang pangeran jreng...jreng...jreng...Matsuda.
"payah,ah.pakai akal sedikit donk."
sehingga dia pun membacanya. gara2 tu kertas Oono nggk bisa berjalan karena kakinya luka terjatuh waktu mengambil kertas itu. akhirnya dia di gendong ama Matsuda, mereka pun jadi akrab kembali.
waktu mereka berdua matsuda mengungkapkan bahwa karena Oono bilang suka di depan orang banyak maka dia bilang nggk suka karena dia malu. tapi Oono beranggapan Matsuda ngomong nggk karuan dan dia pun pergi tapi tiba2 Matsuda enimpuknya dari belakang.
"padahal aku senang bertemu denganmu,ya sudah sesukamu saja." kata Matsuda sambil pergi(pengungkapan cinta ni..)
Oono pun menangis terduduk dan matanya tertuju pada secarik kertas dia pun membacanya.
"Ini ramalan Matsuda."Oono berlari mengejar matsuda tapi semakin dia mendekat tapi matsuda semakin jauh. mereka desak2kan keluar dari kuil tersebut.
Oono pun bertindak sembrono.
"Matsuda Juugo, aku tidak mau mengejarmu lagi...keluar pendek bloon Matsuda, aku juga tidak akan lari dan bersembunyi lagi."
Jeng...jreng...jreng..si pangeran datang menculik putri sambil di tarik paksa.
"kalu kamu nggk di tangkap, nanti kamu bikin ulah lagi."
"oh..iya,ini...simpan baik2 ya ramalannya tepat lho."kata Oono sambil memperlihatkan kertas ramalan Matsuda.
"kembalikan!"
"Kembalikan?maksudmu tolong kembalikan."
" kem...tolong kembalikan ,brengsek!" (udak bilang tolong tapi kok di sambung dengan brengsek sih Matsuda)
sedang asyik2nya mereka berbicara tiba2 hp Matsuda berbunyi . setelah itu mereka pulang.

Tiga minggu sudah berlalu, sekarang Oono kembali sekolah seperti biasa.
"Tidak aku tidak boleh begini trus."
"pagi2 begini si pendek mini sudah berisik, selamat pagi."kata Matsuda.
"se...selamat pagi."jawab Oono sambil bengong.
Sebenter lagi akan diadakan kompetensi menyatakan cinta di sekolah Oono.
di kelas Oono sendirian namun tiba2 Matsuda masuk kekelas(aku blum jelesin yg ini a Oono dan Matsuda sekelas) dengan langkah gontai. dan langsung ke meja guru(meja gurunya kaya mimbar untuk pidato presiden itu) dan berdiri di sana. Oono pun mendekatinya.
"Matsuda mau ikut kompetensi itu juga?"
"yang benar saja."
"Seandainya nanti menjadi lebih tinggi...mungkin kelihatan seperti ini,ya?" kata Oono sambil menyembunyiin buku tentng cara buat coklat di belakangnya.
"Jamgan bilang seandainya dong,aku pasti jadi lebih tinggi. tiap tahun kau juga berdo'a seperti itu kan?"
"Enak saja,aku berdo'a semoga bisa ciuman dengan pacar yang tinggi."
eh dia marah...bisik Oono dan tiba2 dia reflek menutup mulutnya dengan buku resep tersebut.
alhasi Matsuda bukannya marah malah tersenyum dan langsung pergi sambil berkata" jangan kira aku selugu itu."
Oono diam dengan cilingak cilinguk an...
"Coklat."kata Matsuda setiba didepan pintu.
Hari kompetensi di mulai.
"dan sekarang yang di tunggu2 penonton...target paling top tahun ini yaitu Matsuda JUugo."
kata si pembawa acara
"lepaskan aku"teriak Matsuda
"Dan inilah ke-15 gadis yang ingin menyatakan cinta padanya."
"Cuma...segini"kata Matsuda(aduh matsuda sudah sebanyak itu kamu bilang cuma segini...aduh..aduhh..)
"Wah...15 orang masih kurang baginya..."
"Bu...bukan begitu maksudku!"
Di lain tempat Oono masih bingung dengan keputusannya.
Sedangkan di tempat kompetensi.
"Hei,pendek Mini. apa kau sudah ada jawaban untuk pertanyaankupada tahun baru ini,klau sudah cepat kesini tolong aku."
Dan...sedang ribut2nya di panggung karena meributkan Matsuda siapa yg duluan menyatakan cintanya...tiba2
"BERISIK...Cuma aku yang di ksukai Matsuda."Kata Oono melenyapkan keributan
"Aku memang gadis yang paling kecil disini tapi perasaan sukaku yang paling besar....aku suka padamu."
"Oono...ayo,sini!"
"Wah...Matsuda langsung menculik Oono."
"Ya...pemenang the best couple adalah pasangan "Mini Matsuda dan Oono."
Ya...sekarang berfoto, Hei pasangan Mini ayo foto kenang2 Dong."
"Jangan sebut kami pasangan Mini dong, musim dingin ini tubuhku tambah tinggi 2 Cm,lho"(pede amat loe Matsuda"
"Eh...cuma 2 cm." kata oono

mereka pun foto bersama, Oono dan Matsuda, dua orang yang sangat kecil tapi memiliki cinta yang sangat besar.



THE END



Selasa, 13 Juli 2010

Engkaulah Pangeran Impianku (epsod akhir)

Esoknya di sekolah aku di pangggil eloh ibu Eliza ke ruangannya.
"Pagi bu,ada apa ya ibu memanggil saya?ada masalah apa bu?
"Sebenarnya ibu memanggil kamu ke sini kerena masalah kamu dengan shinta,apa benar kamu mengancamnya kalai kamu nggk memberinya uang,kalau nggk kamu akan mengeroyok dia dengan teman2mu,apa benar begitu.?"
"tapi bu, itu semua tidak benar.?ibu percayakan sama saya,apa pernah saya melakukan suatu hal yang melanggar di sekolah ini,nggk kan bu?"bantahku.
"Iya, ibu percaya sama kamu tapi ibu ngk bisa bantu kamu,hanya kamu sediri yang bisa membantu dirimu,orang tua shinta telah meminta ke kepala sekolah agar kamu di keluarkan dari sekolah ini."kata ibu Eliza menjelaskan padaku.
Aku pun keluar dari ruangan ibu Eliza dengan langkah gontai dan dengan seribu tanda tanya di benakku. Tiba2 entah kenapa ada semangat yang kuat,membuat kaki ini melangkah ke kelasnya shinta,akupun melabraknya. Ternyata masalahnya adalah karena aku dekat dengan Rian,itulah sebabnya kenapa dia jahat sama aku,dan nggk segan2 menyakiti orang yang dekat sama Rian,apapun resikonya. Dia sangat membenci aku.
Sampai2 aku nggk bisa berkata apa2 lagi,hanya diam.
"Maafkan aku shinta."perasaanku kacau,aku tak tahu mana yang lebih dahulu ada dalam memoriku. Sebuah kesalahankah bila aku mencintai seseorang? tak peduli dia pun cinta atau nggk tapi salahkah rasa ini?cintaku telah menyakiti cinta yang lain,rasaku terlalu sering sakiti rasa yang lain.Tapi aku tak mungkin bisa menghindar dari rasa dan cinta.
Tiap apa yang memiliki rasa pasti membawa cinta.itulah kata2 kumbang yang palingku ingat.

Beberapa hari ini telah ku pikitkan benar,kalau Tuhan memang memberi shinta rasa cinta,dia pasti akan mengerti bahwa cinta ngk seperti yang ada di dalam pikirannya.
"St...sstt..Rian tu Ria,kayaknya dia mau kesini deh, mau ngapain ya.?bisik Tania di kantin karena jam istirahat.
"Eh..gue mau ngomong sebentar."tanpa ba bi bu terlebih dahulu.
"Maksud loe apa cerita yang bukan2 tentang gue dan Shinta ke kepala sekolah, mau loe apa sih?
gue nggk nyangka lo ria?Gue benci loe Ria.Sekarang gue paham satu hal ,paling nggk Shinta masih jauh lebih baik dari loe."
Dan lagi2 aku tidak bisa berkata apa2 dia bukan Rian yang aku kenal!kenapa kata2 itu bisa keluar dari bibirnya ?kata yang amat sangat ingin aku bunh dengan pisau cintaku,tapi aku tak mampu. Dan yang kulihat hanya punggungnya yang pergi bersama cintanya.
Berlahan aku melangkah menuju pohon cinta, aku ingin menjadi siput kecil seperti dulu. Ku ingin curhat dengan Pangeran Kumbang, Pangeran kumbang aku kangen(Ria belum tahu siapa sebenarnya pangeran kumbang). Tiba2 jantungku berdenyut nyeri,aku pun pingsan.

Pagi semoga capat berlalu.....
Aku berpapasan dengan Rian tapi tidak ada secuil senyum pun di bibirnya yang ada hanya senyum kebencian. Entah apa yang terjadi padaku,aku berlari entah kemana.
"Tania...tania loe tahu Ria dimana?
"Eh..bukannya loe sekelas sama dia ,ngapain tanya gue."kata
"tapi dia nggk masuk, tadi gue udah nelpon rumahnya dan bundanya bilang dia berangkat pagi2 sekali."
"Ya, tapi tania gimana. ini kan udah jam masuk sekolah mana boleh kita kelluar sekarang"tanya
nana
"kalau gitu biar gue telpon kak Dimas aja, biar dia yang cari Ria."
"Ria sekarang sama kak Dimas, lega rasanya kalau gitu.
Aku memutuskan untuk pergi kerumah sakit dengan kak Dimas,untuk mengambil hasil tes aku yang lalu.Dan ternyata aku engidap penyakit jantung akupun syok banget.
"kak jangan bilang siapa2 ya kak tentang penyakitku terutama sama Mama?ya kak janji ya."
"Ya kak janji,tapi biarkan kakak menjagamu ya."
"Makasih kak."

Hari ini sudah 2 minggu setelah ku ketahui penyakitku dan keadaanku semakkin parah saja ku rasa, tapi tetap mama nggk boleh tahu,aku sekolah seperti biasa.
Hari ini sejak pagi aku tidak keluar kamar kecuali untuk makan,kembali ku teringat dengan Pangeran Kumbang,aku merindukannya. aku rindu suaranya, suaranya dapat membuat hati ini tenang sama tenangnya dengan suara Rian. Aku teringat sewaktu kami akan berpisah Pangeran menyanyikan lagi "tercipta untukmu"dan setelah itu dia memberiku sesuatu,aku segera mencarinya di lemari...ya aku menemukannya sehelai daun cinta dengan bertuliskan "250705" dalam lamunanku tiba2 mama memanggil.
"Riaaa....ada teman kamu yang menyariin nih."
"Kak Lola?"
"Ria...kakak mo ngomong sama kamu."
"Ya...kak,silahkan duduk."
"Ini mengenai kesalahpahaman antara kamu dengan Rian, Kakak nggk sanggup ngeliat kalian begini karena sesuatu yang sebenarnya nggk ada,yang sebenarnya bukan masalah kamu dengan Rian tapi masalah kalian dengan Shinta."
Akupun mulai mengerti setelah kakak lola menjelaskannya padaku bahwa selama ini yang Rian lakukan padaku hanya pura2,dia membenciku bahkan menjauhiku itu semua demi aku,karena dia tidak mau aku disakiti oleh Shinta Cs, serta dia juga menerima perjodohannya mesti dia nggk suka di jodohin,bahkan papanya juga nggk memaksa dia untuk perjodohan ini itu di sebabkan karena ancaman Shinta padanya.

Pagi ini aku berangkay sekolah, aku harus bertemu sama Rian walau apapun yang terjadi dan ternyata Rian tidak masuk sekolah, aku memutuskan pergi ke Pohon Cinta.
"Hai..Ria."
"Ria, loe cinta Riankan?"
"Maaf Ria kalau kesannya gue terlalu ikut campur, jujur gue nggk mau Rian kecewa untuk yang kesekian kalinya."
Aku masih nggk ngerti apa yanng sebenarnya yang ingin di bicarakan Iren padaku.
"Dulu gue sempat dekat sama Rian, gue pikur dia cinta ama gue tapi ternyata tidak.Mungkin awalnya dia sempat suka sama gue,itu juga karena gue mirip sama seseorang yang pernah dia temui di pohon cinta ini. dia pikir cewek itu gue, soalnya dia sempat lihat gue duduk di pohon cinta ini. Siput, dia sering menyebut nama itu mungkin nama cewek itu.
Jantungku berdetek amat kencang, pedih. Jadi Rian adalah Pangeran Kumbang. Ya Tuhan aku baru ingat dengan sederetan angka itu "250705".Jantungku amat nyeri.
Ketika aku terbangun, aku telah berada di kamarku. Ku lihat mama.
Akupun di bawa oleh mama ke Rumah sakit. Rasanya hidupku hanya tergantung dengan inpus ini,"aku lelah"entah sudah berapa kali aku mengatakan...L-E-L-A-H
Pagi ini aku memohon pada dokter untuk mengizinkan ku segarnya udara luar walau hanya sesaat. Dan akhirnya walau di dampingi suster tak apalah, tapi kursi roda ini aku memang sakit tapi aku masih bisa berjalan?
"Aku mau ke pohon itu"kataku pada suster.
"Kamu mau apa di sana siput."
Aku kaget mendengar suara yang barusan aku dengar,Rian.Entah dari kapan dia di belakangku menggantikan suster yang menjagaku.
Lalu Rian menjongkok dan memberikan "Choki-choki"sambil menyentuh pipiku dua kali dan berkata"Minta satu senyumnya dong,putri Siput".
Dia benar2 Pangeran Kumbangku.
Dia memelukku erat,akupun memeluknya erat sambil marah2 padanya karena dia tidak memberi tahuku kalau dia Pangeran Kumbang.
'Nggk seru donk kalau di kasih tahu"jawabnya.

Sudah hampir 3 bulan aku menhuni rumah sakit,Rian selalu temani aku.
"Rian, aku masih bingung kenapa kamu bisa tahu kalau aku siput,?
"Cewek yang hampir setiap habis sekolah betah duduk di bawah pohon Cinta siapa lagi kalau nggk Putri Siput."
"Ternyata kamu merhatiin aku ya,tapi aku nggk pernah lihat kamu."
"Pangeran kepikkan bisa terbang mana mungkin kelihatan."
"Rian aku mau dengar kamu nyanyi,please."
"Aku baru mau nyanyi kalau kamu sudah sembuh nanti,makanya kamu cepat sembuh ya."
"Rian,kalau aku nggk sembuh dan kalau aku harus pergi ntar aku nggk bisa denger kamu nyanyi."
"Kalau aku bilang harus sembuh ya harus sembuh(maksa banget)."
"Berikan satu senyummu itu adalah hal terindah dalam hidupku".
Tiba2 Rian melingkarkan kalung di leherku.
"Siput,kumbang kecil ini ku hadiahkan padamu untuk menjagamu.Kamu harus memakainya untukku."
"Kenapa?aku ngk perlu apa2 lagi."
Riantak menjawab dan dia menyanyikan lagu Ungu band untukku.

Ku tatap wajah Rian ,cowok yang teramat aku cinta yang sedang tertidur pulas di samping ranjangku, ku sentuh wajahnya. Kepalanya tergolek di ranjangku dan tubuhnya tetep dengan posisi duduk di kursi tepat di sebelah ranjangku yang telah lelah menjagaku. Tiba2 jantungku kembali perih,nyeri, aku tak kuat lagi,akupun berteriak...Rian langsung bangun. Kembaliku buka mata ini namun terasa begitu berat. Tak ada beban sama sekali, rasanya seperti aku bangun tidur seperti biasanya...jantungku baik2 sajaku rasa. Kalau aku akan segera pergi kenapa mereka tak menagis. tiba2 mama memelukku.
"Kau kembali sehat sayang."
Bagaimana bisa aku kembali sehat, aku tersenyum tapi senyum itu pun lenyap ketika kak Dimas berkata padaku bahwa Rianlah yang telah selamatkan aku,dia yang gantikan detak jantungku.
Aku terdiam.
Aku mati!ingin mat! sampai sekarang aku tak tahu seberapa dalam cintamu padaku Rian(Endingnya sedih/sad ending terutama ketika dia sedih kekasihnya meninggal dan menggantikan detak jantungnya, aku aja mau nagis baca ini)?bathinku
Setelah aku agak tenang kak Lola memberikan padaku sebuah surat dari Rian. dia ingin aku selalu tersenyum karena tiap detak jantungmu adalah hidupku,karena nafasmu adalah nafasku.
Hari ini aku sudah diperbolehkan untuk pulang,aku menuju makam Rian, meletakkan sehelai daun cinta yang telah kering yang dia berikan padaku diatas makamnya. Aku harus kuat seperti kedua orangtua Rian yang begitu tegar melepas Rian. Dan dalam perjalanan pulang Tania dan Nana menceritakan semua padaku bahwa mobil yang di kendarai Rian sengaja di tabrak dari arah belakang dan mobilnya terguling ke luar jalan dan pelakunya adalah Shinta. Shinta nggk terima perjodohannya di batalkan dan amat shock mendengar kabar bahwa Rian meninggal,dia depresi dan masuk kerumah sakit Jiwa.
"Loe jangan marah dulu Ria sama Shinta karena sebelumn kecelakan Rian memang telah menulis surat untuk loe dan di tubuhnya di temukan alat untuk mengamankan jantungnya, keyakinan itu juga ditambah oleh dokter yang beberapa saat sebelum kecelakan terjadi, Rian nggk bisa melihat keadaan loe yang makin kritis saat itu, dia menyuruh dokter untuk memindahkan jantungnya ke loe Ria. Tapi dokter menolak karena melakukan pemindahan jantung dari orang dalam kondisi sehat, hal itu akan menyalahi prosedur seorang dokter."

" Tania, kenapa Shinta tega."
"Ria, Gue sama Nana berharap bisa menjadi sahabat terbaik loe, gue nggk bermaksud untuk membela siapa2, Gue tahu loe benci sama Shinta tapi loe harus liat keadaan dia ria."
"Maksud loe, gue harus nemuin orang telah mambunuh Rian?gue nggk bisa."
"Ria ..loe nggk boleh gini."
"Trus gue harus gimana?apa gue harus maapin Shinta?iya?"
Akhirnya aku mau juga nemuin Shinta. Di dalam sebuah ruangan samar2 ku lihat sosok shinta,dia duduk di pojok. Rambutnya yang dulu nggk lepas dari perawatan salon kini amat berantakan.
Ku hampiri dia, tapi dia mendorongku. akupun terjatuh,aku hampiri kembali dia
"Shinta loe kan pernah berkata padaku untuk tidak membiarkan aku tersenyum tapi sekarang aku tersenyum lakukan lagi seperti duliu Shinta dimana aku tidak bisa tersenyum."aku pun pergi meninggalkannya. dan kulihat Rian tersenyum kearahku.

Waktupun terus berlalu, seiring itu aku mulai mampu menjalani hari2ku dengan normal.
Akupun pergi sekolah dengan senyuman yang terus ku hiasi pagiku.
Setiba di sekolah akupun langsung masuk kekelas.
"ukh..aku kangen duduk di bangku ini"ujarku ke Nana tapi ada sesuatu yang menganjal di laciku ketika aku memasukkan tasku kedalam laci, kulihat kedalam laci dan ternyata ada setangkai bunga mawar putih dan sebuah kartu bewarna merah jambu bertuliskan" akhinya putri ku yang manis telah kembali dan pagi ini dia sungguh terlihat manis."
"Eh... Na loe tahu siapa yang menaruh mawar dan kartu ini di laci gue?"
"Mana gue tahu gue juga baru nyampe.?
Kupandangi semua sudut sekolah yang telah lama aku tak lihat,dan aku pun menuju pohon Cinta dimana ini adlah tempat dimana aku dan Rian bertemu,tempat terindah kita, Kau ada bersamaku kan Pangeran Kumbang?. Kamu bisa lihat dari sana ? aku percaya bahwa kau melihatku,karena kau ada di sana. selalu ada bersamaku.




THE END
SAD ENDING


Ps:yang ngasih bunga n kartu itu adalah kak Dimas.

Jumat, 09 Juli 2010

gara2 hp

gara2 hp baru yang saya beli kemaren jadinya blog saya diabaikan deh jangan sedih aq akan mampir trus kok sampai kapanpun OKKKKK....

Selasa, 06 Juli 2010

Engkaulah Pangeran Impianku (4)

Dua tahun yang dimana aku tercatat di SMA ini sebagai murid baru.
Seorang cowok yang aku kenal yang sedang mendapatkan hukuman dari kakak kelas,dan karena aku masuk sekolah terlambat dan tidak mengikuti MOS aku pun kena hukuman mengumpulkan daun cinta sebanyak 1000 lembar sedangkan dia 100 lembar dari satu pohon yang sama.Mulanya aku menduga setiap daun cinta berjatuhan kami akan berebut tapi perkiraanku meleset,tiap helai daun cinta yang jatuh kami mengambilnya bergiliran. satu minggu telah berlalu sejak kami mengambil daun cinta itu dan daun cinta yang di kumpulkan si Kumbang telah cukup sedangkan aku belum itu berarti aku akan sendirian mengupulkan daun cinta tapi perkiraanku salah lagi
"Mana kantongnya"kata kumbang
Dia pun menyatukan daun cinta yang kami kumpulkan menjadi satu kantong dan langsung menarik tanganku kekakak kelas sehingga akupun tidak bisa berkata2 lagi,
"Mana,udah selesai"kata kakak kelas dengan jutek
dengan santai di sodorkannya kantong yang berisi daun cinta kepada kakak kelas.
"Cuma sekantong,mana kantong satu lagi..?
"Kami selalu rebutan setiap helai yang jatuh, dari pada rusak maka kami memutuskan bergantian memungutnya,kakak tahukan nggk mungkin mengumpulkan 1100 helai daun dalam satu pohon dan dalam waktu yang sama pula,itu sulit kak."kata Kumnbang dengan gagahnya.
"Hukuman mana ada yang mudah,jadi kalian nggk bisa menyelesaikan hukuman ini maka hukuman kalian selanjutnya adalah membuat gaun dengan daun ini,yang bagus.kalian ada waktu satu minggu tapi karena kalian telah menghabiskan waktu 3 hari kemaren maka kalian hanya memiliki waktu 3 hari lagi."
Sebenarnya Kumbang mau protes tapi aku mencegahnya,akhirnya dia nggk jadi protes.
Esoknya kami pun memulai membuat gaun,karena daun yang dibutuhkan sangat banyak maka kami terpaksa pulang sore tiap hari.Akhirnya gaun tersebut selesai kami buat tapi sesaat sebelum kami berikan ke pada kakak kelas aku mencoba gaun itu, Sikumbang pun berkata pada ku
"Aku suka putri yang cantik!bukan putri dengan sepatu kaca ,tapi putri dengan sejuta daun cinta..dan izinkan Pangeran Kumbang berdansa dengan Putri siput yang cantik ini."katanya sambil mengajakku berdansa.
Aku pertama kali berdansa dengan cowok,seorang cowok yang tak kutahu wajahnya, sebagaimana dia juga tak tahu wajahku karena tertutup topeng. Aku bahagia saat itu.
Kemudian tiba2 dia memberiku sebuah kotak, aku pun membukanya"Ah...coklat."
Bukan coklat yang mahal cuma coklat "choki-choki"
aku saat suka coklat itu begitu pun dia.
Tiba2 dia memandangku.
"Aku ingin tuan Putri sepertimu."kata Kumbang
"aku juga ingin Pangeran sepertimu."Ungkapku.
"Pangeran kumbang bolehkah aku tahu siapa namamu,dan boleh kah aku melihat wajah di balik topengmu,mumpung nggk ada kakak kelas yang lihat kita."
"Kamu harus mencari tahu sendiri siapa aku,dan kalau kita bertemu kamu harus mengenaliku karena aku akan mengenalimu, setuju."kata kumbang
"Setuju! tapi kalau aku tidak bisa mengenalimu kasih tahu aku ya pangeran kumbang?tapi apakah kamu tidak mau melihat wajah Putri cantik ini?"
Esoknya kami mengantar gaun tersebut ke kakak kelas kami, setelah itu...
"Pangeran kumbang tugas kita sudah selesai,sekarang Putri Siput mau pulang dulu."kataku.
"Ya dan pangeran kumbang akan mengenali putri siput yang di balik topeng itu."
Aku pun pergi,tapi tiba2 dia menyentuh pipi kiriku dua kali dan berkata"Bolehkah aku minta satu senyummu."
aku pun tersenyum, dan kami pun tertawa bersama.Tawa terakhir kami sebelum mengenal satu sama lain lagi, tapi kini aku sendiri di bawah pohon cinta(kembali ke cerita awal dimana Ria di ikat oleh shinta CS,tadi adalah cerita masa lalu Ria dengan pangeran Kumbang).Pangeran kumbang dimana kamu ,aku rindu sama kamu,tiba2 satu helai daun cinta jatuh di pangkuanku . Aku teringat kata2 Kumbang "Tiap helai daun cinta yang jatuh adalah untuk sebuah permohona, jadi memohonlah apa yang kau harapkan dan tiap helai daunnya yang gugur akan turut berdo'a untukmu..."
Aku pun mencoba untuk memohon mesti sebenarnya dulu aku tidak percaya,tapi apa salahnya mencoba...Tiba2 samar kudengar ada suara derap kaki yang berlari yang semakin lama semakin dekat padaku.
"Kamu nggk apa2kan?kamu bisa dengar aku?
Pangeran kumbang? aku masih bisa mendengar dengan jelas tapi mata ini begitu berat untuk di buka.Siapa yang menolongku? Namun antara sadar dan tidak aku merasakan kehangatannya dan keningku di kecup.dan akupun taksadarkan diri.

Mataku masih terasa berat,dan ada seorang cewek disampingku dan memberikanku teh hangat dan mengatakan bahwa dia kakak Rian namanya lola. Kakak Lola pun bercerita padakuternyata yang menolongku adalah rian, dan tempat tidur ini pun serta kamar ini pun kamat Rian,ternyata dia lagi ganti baju. Kakak Lola pun meninggalkan aku sendirian,akupun melihat2 isi kamar Rian dan ada Pena ku disana tapi kenapa dia bohong sama aku kalau penaku hilang dan ada lukisan seorang cewek ternyata itu aku dan dibawah tertulis "Aku berharap semua akan menjadi nyata" dan sebaris angka "250705" akupun heran di buatnya.
aku pun pamitan sama Rian dan kak Lola untuk pulang, Rian pun mengantarkan aku pulang karena udah terlalu malam untuk anak gadis berkeliaran di luar rumah sendirian.
setelah kejadian hari itu aku jatuh sakit, aku nggk sekolah selama seminggu. karena aku nggk sekolah selama semunggu lamanya, pada hari itu Nana nelpon aku, aku enggan untuk jawabnya tapi mo diapaain lagi terpaksa deh aku jawab telponnya.
"ya,ada apa Na?tanya ku jutek.
"Lo sakit apain sih kok semnggu nggk masuk sekolah."tanya Nana
"Gue demam biasa kok."
"Demam biasa aja kok lama banget."
"Udah deh intinya loe nelpon gue."tanya aku
"Nggk gue mo nanya itu doank kok."
"Ooo...jadi cuma itu donk,ya udah daagg."kataku
"Eh..ada berita penting."kata Nana
"Lain kali aja ya...bye.."
"ini soal Rian...Rian..."kata Nana
tut..tut..tut..telpon pun aku putus tapi aku baru sadar tadi Nana nyebut 2 nana Rian,aku pun nelpon balik.
"Hallo Nana."kataku
"Bukan, Salah sambung, kantor polisi disini."jawab Nana
"Yee, jelas2 ini suara lo,na tadi loe kan mo curhatkan gue dengerin deh sampai besok pagi juga boleh,eh Na tadi loe nyebut nama Rian ya,emang ada apa dengannya."
"nggk kok,gue nggk nyebut nama dia tadi,loe salah dengar kali."
"Na,maapin gue tadi deh,ada apa sih sebenarnya,Na.ceritaain donk."
"Gini tadi di sekolah sang Pangeran bertopeng loe itu sifatnya berubah ngkk biasanya,marah2 mulu trus nilai ujiannya rendah,eeeh tapi nilai gue bagus nilai gue paling tinggi di kelas,sebelumnya kan nilai gue palling rendah,ada juga dari sisi gue yang bagus,,,hehehhe."
"yang benar."
"Dibilangin nggk percaya,atau jangan2 dia kangen sama loe lagi."tanya Nana
"Yeee."Tegangan naik 500 watt.
"kenapa loe nggk kangen sama dia."
tiba2 tut..tut...tut,telpon mati mendadak.
Besoknya aku harus pergi sekolah walau mama melarang, badai menerjang,gempa bumi atau banjir melanda nggk akan menyurutkan hatiku untuk bertemu sama Rian.
Setibanya di sekolah aku langsung di terjang sama Nana(emangnya loe berkelahi ama dia mo terjng2 segala,maksudnya di peluk)
"aduh...apaan sih na"
"eh..kenapa loe kemaren matiin tu telpon,kan gue yang nelpon loe."
"kemaren mama gue teriak,karena ikan yang gue goreng hangus."
"sejak kapan loe masak?kemana perginya pembantu loe yang 5 orang itu?lagi tidur?atau lagi shopping?
"uduh Ria,bukan gitu,kemaren Kak dimasdatang dan gue belum mandi,nggk lagi2 deh gue matiin ya,maap ya."
"eh...kemaren gue nggk bilang sama loe Rian dan Sinta CS di skor selama 3 hari,gue nggk tahu masalahnya yang gue lihat mukanya Rian bonyok kayanya mereka berantem deh."
Akhirnya aku dan Nana janjian untuk pergi ke rumah Rian setelah sekolah selesai.
setibanya i rumah Rian kak Lola yang buka pintu,dan aku llihatRian dudukdi taman belakang,akupun menghampirinya,sedangkan dia masih diam membisu.akupun memutusakan untuk pergi karena dia jutek sama aku tapi tiba2 dia memegang tanganku dan memeluk ku.
"Rian loe kenapa."tanyaku
"gue kan udah bilang ama loe untuk pulang aja,kenapa loe nggk pulang."
gimana caraku pulang Rian aku kan kamu peluk dengan pulang(bisikku dalam hati).
"ya udah aku pulang dulu ya."

Senin, 05 Juli 2010

Engkaulah Pangeran Impianku (3)

Pagi itu aku hampir aja terlambat sampai di sekol.
"Pagi Ria"sapa Tania
Kenapa Tania Tiba2 kaya gini ya,nggk biasanya dia kayak gini"bisikku dalam hati.
"Pagi juga ,Tania."
"bisa ngomong sebentar"
"bisa,emang ada masalah apa?"jawabku
"masalah Rian."jawab Tania
"Eh...loe tahu dari mana masalah..."
"Kemaren Nana cerita ama gue."
Dasar Nana ember di bilang jangan cerita ama orang,,,eh diceritain juga ama orang,dasar ember.
bisikku dalam hati.
"Ria,please jangan marah ama Nana,justru dengan dia menceritakan ama gue,jadi sadar."
"Tania,maafin gue ya."
"loe nggk usah minta maaf ama gue kita kan sahabat dari dulu."
Kami pun berpelukkan penuh keharuan dan kebahagiaan.

Lega rasanya satu masalah sudah terselesaikan.Sekarang lagi jam istirahat waktunya kekantin...
Tiba2..
"Ha Rian,ng..ngapain dia mau kearah gue?aduh kok jadi gemetaran sih.
"Ria..."
"Ya.?
"Lo ada pena nggk?"
Aku tak menyahut karena masih terbawa oleh keterpanaan.
"Hei...Ria,loe nggk apao2kan"tegur Rian
"Ah...apa?
"Ria gue mo minjam pena lo ada pena nggk"
"Pena."
"emm...ada,nih?
"gue minjam ya."
Rian pun berlalu dari aku.
"he...napa lo bengong Ria.?loe kesambet.
"loe tahu nggk,na tadi rian kesini."
"trus apa yang dia bilang sama loe,I love you,atau I miss you,aku cinta kamu,"
"Nggk."
"Trus apaan donk."
"Dia mo minjam pena gue."
"Haa...jadi cuma minjam pena donk loe sampai kaya gini,kaya orang strees."
"Trus dia senyum ama gue."
"Itu donk loe bisa kaya gini,ni gue bliin makanan lo tadi laparkan."
"Nggk gue nggk lapar."
"Emang loe makan dimana,pa gue tinggalin loe kan laper,ni pasti gara2 si Rian teman gue kaya orang sakit."kata nana ngedumel.
"Eh Ria, seingat gue lo tadi nggk punya pena deh."
"Eh...Oh my good,itukan pena yang gue minjam ke loe na,maapin gue ya na."
"Itu pena kan baru gue beli kemaren Ria, belinya dengan uang jajan gue selama satu bulan."
"Ah...satu bulan,mati deh gue."
"Kalau sampai pena itu nggk di kembaliin gue nggk mo tahu loe harus ganti yang baru."
"Oh...My good,gimana gue bisa beli?"
"Tahu..."
"Na,please deh na?
"Ya udah,mo gimanain lagi udah terjadi."
"Jadi,benar loe mo maapin gue."
Nana tersenyum,sebagai tanda dia nggk serius.

Telat!
Hari ini benar2 super telat,kalau pergi sekolah bakal terlambat bisa2 sampai jam 9 pagi,jadi aku putuskan nggk pergi sekolah. Tapi,emm... ah Rian,jadi aku putusin aku pergi sekolah(yee bela2in amat neng...duh namanya juga cinta ya...apapun akan dihadapin,walau topan dan badai datang semangat 45 neng,,,heheheh *LEBAY*)
Setelah samua peralatan sekolah beres akupun pamit sama mama. akhirnya sampai juga di sekolah dengan mengendap2 kaya maling takut ketahuan.
"Loe napa,habis lari maraton."tanya nana padaku
"loe tega amat sih na,bukannya prihatin?kasih minum kek/suruh duduk kek?"
"Loe darimana,kita tadi ulangan bahasa inggris sama ibu Eliza."
mati gue, jadi gue harus keruangan ibu Eliza,aku jadi merinding mikirinnya.
"Eh...ngomong2 rambut loe kenapa Ria?kayak habis kena anngin puting belung aja?
"Udah deh jangan rese,emag loe nggk tahu ya ini trend rambut yang bakal keluar tahun ini."
"Perasaan gue kesalaon kemaren nggk ada kayak gini."
"Makanya non jangan pake perasan pake otak?jawabku asal2an
Bodo amat nana bilang apa!emang gue pikirin.

Waktu istirahat datang juga,tiba2 Rian menghampiriku.
"Ria,maaf ya.Pena yang loe pinjamin ke gue kemarin hilang,pas gue main basket gue taruh dalam tas tapi selesai gue main gue lihat nggk ada lagi,sekali lagi maaf ya Ria."ungkap Rian
"Nggk apa2 ko'."
"Gue ganti yang baru,ya."
"Nggk usah."
Tapi ,tiba2 saja Nana nyambar pembicaraan kita dari belakang.
"Apa...hilang?itu kan pena..."celetuk Nana,aku pun langsung menutup mulut nana yang ember itu.
"Itu apa na?"tanya Rian
"Nggk apa2"kataku sambil menyumbat mulut nana yang cerewet kayak nenek peyot.
"Rambutnya lucu juga kayak akan menjadi treend sekarang nih,gue akan ganti yang baru karena gue yang ngilangin pena gue."ungkap Rian sambil berlallu dari kami.
"Sayang ganteng2 buta,nggk lihat hancur gini di bilang lucu."cerocos nana begitu Rian menghilang dari pandangan.
"Na,gue akan ganti pena loe yang baru dan pena yang di ganti ama Rian itu buat gue ya na.Please donk na mau ya,karena itu berharga banget buat gue."
"Iya...iya..jangan mewek kayak anak kecil aja loe."
"Thank ...Na."kata ku sambil memeluk Nana,dan nana pun membalas pelukkan gue.
Pulang sekolah Nana ngajaak aku ke rumah Tania,tapi aku tolak karena aku tahu dia mau ketemu sama kak Dimas,bisa2 aku jadi kambing congek,jadi ku putuskan untuk tidak ikut dengan dia. Sudah setengah jam aku berada di koridor sekolah memandangi pohon Cinta.
Hujan tiba2 turun dengan lebatnya,dalam derasnya hujan terlihat olehku samar2 mobil terrano hitam mendekatiku,mobil itu berhenti didekatku dan tiba2 Shinta Cs menghampiriki.
mengapa dia kesini?bisikku.
"Kalian mau apa?"tanyaku
"Diam bego."jawab shinta
Mereka pun menyeret aku ke pohon cinta dan mengikat aku disana dalam hujan deras aku bertanya "kenapa aku di ikat dengan hujan2 begini apa salahku?"Tak seorang pun ada disekolah Ria waktu itu.



Minggu, 04 Juli 2010

Engkaulah Pangeran Impianku (2)

Setahun sudah berlalu yanpa terasa kini aku sudah kelas III meski aku harus menerima kenyataan kalau aku hanya bisa masuk IPS.Pagi ini mungkin pagi keberuntunganku aku tiba di sekolah lebih pagi jadi sekolah masih sepi,ku telusuri anak tangga di mana kelas III dilantai 2.aku pun sampai di depan kelas,tiba2 langkahku terhenti karena ada cowok di kelasku yang waktu itu dia meminjam bukuku,aku benar2 nggk percaya dia satu kelas denganku dan aku sangat yakin bahwa dia seharusnya masuk jurusan IPA karena dia jago dengan masalah itung2an,tapi kenapa dia masuk IPS?pertanyaan itu menghantuiku. Dalam hatiku sangat senang karena cowok yang selama ini ku puja dia sekelas denganku,tapi setahuku dia hanya menyukai seorang cewek yang namanya Iren.
Woi...bangun!Ayo sadar!Rian itu pangeran dan lho bukan cinderella,kenapa lho nggk coba dengan si Agil,fans lho sejak SMP!tegur hatiku berusaha mengingatkan.
Akh....nggk mungkin!kenapa harus ngebayangin Agil cowok super gendut and super hitam itu.
"Pagi Ria..."
"Hai Na,pagi juga."sapa nana membuyar lamunanku.
Dia adalah Kayana Putrisia.
"Gue duduk sama lo ya,Ria"
"Ya udah,gue juga blum punya teman duduk kok."
"Bagaimana dengan Tania, ya?"aku segera turun untuk melihat tania,ternyata dia masuk IPA 1
"lo hebat Tania,III IPA 1 gitu."
"Kakak Gue lebih hebat dari gue,tapi lo nggk pernah bilang dia hebat,sekarang lo puji gue adik dari cowok yang telah lo kecewain."maksud lo apa?sekarang lo masih peduli ama gue."kata tania sambil mendorongku dan pergi dari hadapanku.
Memang benar sejak tania memutuskan menyatukan aku dengan kakaknya karena kakaknya menyukai aku,tapi aku menolak cintanya,oleh sebab itu jangankan untuk bersahabat menyapaku pun dia tak sudi karena aku telah menolak cinta kakaknya. Tania pernah bercerita padaku tentang kakaknya,waktu dulu kakaknya pernah mencintai seorang cewek tapi cewek itu
pergi terlebih dahulu dari dia karena itu dia memutuskan untuk menutup hatinya untuk orang lain. Dan Tania pun berjanji siapa yang menghianati cinta kakaknya dia pun membenci orang tersebut.Andai kau Tania aku sangat menyayangi kak Dimas seperti kakakku sendiri dan juga kamu aku juga sayangsama kamu dan aku cuma mencintai Rian bukan orang lain.

Nggk seperti biasanya hari itu akku pulang terlambat,tiba dirumah di omelin ama mama,
"Ria...ko' pulangnya telat sih.?tanya mama
"Tadi ada pelajaran tambahan dan dijalanan juga mecet,Ma."
"kan kamu bisa telpon ,biar mama nggk khawatir."
"Ok...Boss."
Akupun langsung kekamar dan langsung tidur.
Semalaman aku menangis,untung saja hari ini minggu jadi nggk usah pergi sekolah deh.Tiba2 aku terbangun karena mendengar suara mama memanggil dari bawah.
"Ria...ada telpon."
"Dari siapa,ma."
"Dari teman kamu namanya Nana."
"Kamu ini ada telpon ko' lama banget,anak gaadis ko' bangunya siang2 sih sayang..."
"Ih...Mama inikan hari minggu ma."
"mau minggu,senen,selasa ya sama saja sayang."
"Eh...cewek jelek,tidur aja kerjaan lo!hallo jam brapa nih,dasar pemalas!suara Nana yang cempreng mulai meluncurkan serangannya ke telingaku dari ujng telpon.
"Uh...cerewet!Sok rajin!ada apa nelpon?gue lagi mimpi indah lagi ganggu ada lo."
"Adh tuan putri lagi jutek rupanya?gue mo jalan lo mo ikut nggk,sekalian ngilangim strees,gue jemput deh tapi nggk pake lama kalau nggk gue tinggalin,tapi kalau blum mandi gue nggk janji ya..."
"Yee....siapa juga yang blum mandi,gue udah mandi tahu."jawabku berbohong,"ya udah jemput gue ya...gue tunggu lo."

Setelah menunggu hampir dua jam akhirnya nenek cerewet itu datang juga.
"Eh...mobil baru lo ya,Na?"
"Nggk..ini mobil bokap gue,gue tukaran ama dia."
"Oh.."
"Gue dengar tadi di telpon.lo kaya orang strees,lo knapa Ria."
"Nggk cuma salah paham aja."
"Salah paham ko' lama amat."
"Eh..dari mana lo tahu."
"Jangan marah ya, Ria ...sebenarnya dari dulu gue udah perhatin lo lagi...aet jangan salah sangka dlu gue bukan suka sama cewek,gue perhatiin lo sejak gue tahu kalau Dimas suka sama lo."
"Eh...emang apa hubungan lo dengan dia,Dimas kakaknya taniakan."
"Iya...Sebenarnya gue suka ama dimas tapi dia malah suka sama lo.jadi gue mulai perhatiin lo.Ya maunya sih niru2 gaya lo,kali aja Dimas suka ama gue, "kata Nana
"Ya ampun Nana,tapi lo nggk benci ama gue dengan masalah inikan.?
"Ya nggk lah,kalau gue benci lo ngapain juga gue mo teman dekat lo,Tania apa masalah lo ada hubungannya dengan Dimas/"
"Ya gitu deh..?
"Giru gimana maksud lo?"
" Ya jadi gini tapi lo jangan cerita2 ke siapa2 ya?terutama Rian."
"Hubungannya?"
"Karena gue suka dia."
"Ha?lo suka sama Rian?"
Akupun mulai bercerita.
"Jadi,lo tolak cintanya Dimas,Kenapa Ria?dia kan cowok sempurna,ganteng,pinter,kaya.
"tu kan menurut lo,lo kan udah ngomong tadi cinta itu nggk boleh dipaksain,dan gue udah ngomong gue suka sama Rian.."
"Iya...iya."
"Eh...Nana kaya nya lo sama kak Dimas cocok deh."
"Ah lo bikin gue malu aja."
"Jadi lo udah jadian ama rian sekarang,kapan tu Ria."
"Boro2 jadian gue berpapasan ama dia aja gue minder apa lagi gue ngomong ama dia."
"Trus,lo diam aja gitu. kalau ada yang nembak dia duluan dari lo gimana."
"Tau gue."
"Ya udah tunggu aja Pengeran lo itu sampai jemuran...Oh ya gue baru ingat..."
"Ingat apa,Na?"
"Ayahnya Rian itu atasannya bokap gue,gue pernah ketemu satu kali ama dia,kaget juga sih,habis gue nggk nyangka gitu kalau Rian itu tajir.kalau aja gue tahu itu sebelum gue suka sama dimas pasti udah gue sambar tu Rian,atau gue bilanga ama bokap gue biar jodohin gue ama Rian..."
"Oh...gitu.."
"Sorry Ria,bukan maksud gue gitu kok,gue cuma bercanda kok,eh kalau ngomongin cowok bikin gue lapar sebelum kita jalan2 kita makan dulu ya."
Gue pun ngangguk aja karena otak gue lagi erorr.

Sabtu, 03 Juli 2010

Engkaulah Pangeran Impianku (1)

cerita ini mengisahkan tentang siswi pindahan yang bernama Ria(kata gantinya ntar aku a). Hari pertama aku sekolah walau sudah bangun pagi-pagi,tapi karena rumahku berada di dalam gang kecil terpaksa aku harus berjalan terlebih dahulu dan menunggu bus,uhh benar2 bikin kesal,nyebelin,,bisa dibayangkan aku akan terlambat tiba di sekolah.Dengan langkah gontai ku masuki kelas yang akan aku huni paling nggk selama satu tahun ini,,,duh sekolah baru,kota baru,lingkungan baru,aku harus menyesuaikan diri lagi dengan kehidupanku yang baru ini, kalau saja ibuku nggk di pindah tugaskan,,,nggk bakalan terjadi kaya gini deh,,,aku mencari bangku yang kosong tapi nggak ada bangku kosong lagi ,,tapi masih ada bangku kosong tapi paling belakang duh nasib2,,,,tapi nggk apa2 dari pada nggk sama sekali.untung saja teman sebangku orangnya asyik di ajak ngobrol,,hari pertama aku sekolah sial karena tadi pas ambil absen oleh ibu Eliza aku di omelin dan aku di suruh menghadap ibu eliza,,,duh nasib ,,tapi bukan aku sendiri sih aku sama teman sebangkuku yaitu tania.Tapi Tania mo pergi sendiri saja karena dia merasa bersalah ngjak aku ngobrol...
Akhirnya Tania pergi sendiri enghadap ibu Eliza pas waktu istirahat.terpaksa aku nggk kemana2. akupun duduk saja di bangkuku
"ceria"tiba2 ada suara memanggil namaku.
akupun menoleh ternyata seorang anak cowok yang cukup keren.
"Boleh pinjam catatan bahasa inggrisnya"cowok itu tersenyum padaku.
"nih"kataku
"makasih ya"
aku mengangguk,cowok itupun berlalu meninggalkanku.baruku sadari bahwa aku nggk tahu namanya.
"Hayo!Pagi-pagi sudah ngelamun....nanti kesambat lho...!"tegur tania mengagetkanku.
"Ah,,siapa yang ngelamun,,,orang lagi baca-baca kok"kilahku.
"Ria"
"Ya"
"kita kekantin yuk,laper nih perut gue abiz ngeliat mukanya ibu Eliza tadi"ajak tania
"nggk lagi malas"kataku
"kenapa emangnya"
"Banyak kakak kelas,nanti di gangguin lagi.
"Eh,dimana kamu dengan ibu Eliza,pasti dimarahin ya,lho kena hukuman atau diskor?
"Hi..hi..."Tania tertawa."salah semua..."
"lalu."
"Gue nggk di hukum,malah di suruh jadi sekretaris."
"Ha..."
"Awalnya sih gue di marah-marahin dikit gitu,gue di bilang bandel,cerewet,bawel,males...uh macem2 deh...
"Haha..benar juga tu."
"Apaan sih."
"nggk cuma bercanda,trus."
"Eh...Hampir saja gue lupa,kata ibu Eliza lho di suruh jadi ketua kelas."
"Ah...Lho bilang apa tadi?gue di suruh jadi ketua kelas.
"Ya"
"Ohh.."
"kenapa."
"nggk ada cocok-cocoknya lagi..."
Tania tertawa
"Napa lho ketawa."
"lho di becandain dikit aja udah pucat....hahahah."
"Awas lho ya...!
Aku berlari mengejar tania ,hingga kami pun saling kejar kejaran.
Brukk!
tanpa sengaja aku menabrak seorang cowok
"Awwww..."
"Aduh...maaf..maaf.uduh maaf banget nih,sakit ya?tanyaku
"Enggk...nggk apa2 ko.lain kali nggk usah lari-lari kaya gini,kaya anak kecil tahu,,"katanya
sebel..sebel..sebell!masa dia bilang kaya gitu,sok banyet dia, emangnya dia siapa"kataku
"haha...ha..haa."Kualat tu.
" Ria cayang...lho mau tahu siapa dia."kata tania
"Ya."
"Namanya Rian...Rian adikusuma,lho naksir ama dia."
"Siapa juga yang naksir ama dia."kataku
Tania kembali tertawa,membuatku semakin bertambah gemesbercampur kesal.Sebab aku merasa dia memang sengaja mentertawakan aku untuk menejekku.

Engkaulah Pangeran Impianku (1)

Jumat, 02 Juli 2010

Batal posting

rencananya sih mo posting "Engkaulah Pangeran Impianku" tapi novelnya ketinggalan dirumah padahal tadi udah wanti-wanti,,,,,,eh ketinggalan juga jadinya,,,,,nasib2,,,jadi kesimpulannya nggk jadi posting sekarang,,,,