catatanku

Minggu, 04 Juli 2010

Engkaulah Pangeran Impianku (2)

Setahun sudah berlalu yanpa terasa kini aku sudah kelas III meski aku harus menerima kenyataan kalau aku hanya bisa masuk IPS.Pagi ini mungkin pagi keberuntunganku aku tiba di sekolah lebih pagi jadi sekolah masih sepi,ku telusuri anak tangga di mana kelas III dilantai 2.aku pun sampai di depan kelas,tiba2 langkahku terhenti karena ada cowok di kelasku yang waktu itu dia meminjam bukuku,aku benar2 nggk percaya dia satu kelas denganku dan aku sangat yakin bahwa dia seharusnya masuk jurusan IPA karena dia jago dengan masalah itung2an,tapi kenapa dia masuk IPS?pertanyaan itu menghantuiku. Dalam hatiku sangat senang karena cowok yang selama ini ku puja dia sekelas denganku,tapi setahuku dia hanya menyukai seorang cewek yang namanya Iren.
Woi...bangun!Ayo sadar!Rian itu pangeran dan lho bukan cinderella,kenapa lho nggk coba dengan si Agil,fans lho sejak SMP!tegur hatiku berusaha mengingatkan.
Akh....nggk mungkin!kenapa harus ngebayangin Agil cowok super gendut and super hitam itu.
"Pagi Ria..."
"Hai Na,pagi juga."sapa nana membuyar lamunanku.
Dia adalah Kayana Putrisia.
"Gue duduk sama lo ya,Ria"
"Ya udah,gue juga blum punya teman duduk kok."
"Bagaimana dengan Tania, ya?"aku segera turun untuk melihat tania,ternyata dia masuk IPA 1
"lo hebat Tania,III IPA 1 gitu."
"Kakak Gue lebih hebat dari gue,tapi lo nggk pernah bilang dia hebat,sekarang lo puji gue adik dari cowok yang telah lo kecewain."maksud lo apa?sekarang lo masih peduli ama gue."kata tania sambil mendorongku dan pergi dari hadapanku.
Memang benar sejak tania memutuskan menyatukan aku dengan kakaknya karena kakaknya menyukai aku,tapi aku menolak cintanya,oleh sebab itu jangankan untuk bersahabat menyapaku pun dia tak sudi karena aku telah menolak cinta kakaknya. Tania pernah bercerita padaku tentang kakaknya,waktu dulu kakaknya pernah mencintai seorang cewek tapi cewek itu
pergi terlebih dahulu dari dia karena itu dia memutuskan untuk menutup hatinya untuk orang lain. Dan Tania pun berjanji siapa yang menghianati cinta kakaknya dia pun membenci orang tersebut.Andai kau Tania aku sangat menyayangi kak Dimas seperti kakakku sendiri dan juga kamu aku juga sayangsama kamu dan aku cuma mencintai Rian bukan orang lain.

Nggk seperti biasanya hari itu akku pulang terlambat,tiba dirumah di omelin ama mama,
"Ria...ko' pulangnya telat sih.?tanya mama
"Tadi ada pelajaran tambahan dan dijalanan juga mecet,Ma."
"kan kamu bisa telpon ,biar mama nggk khawatir."
"Ok...Boss."
Akupun langsung kekamar dan langsung tidur.
Semalaman aku menangis,untung saja hari ini minggu jadi nggk usah pergi sekolah deh.Tiba2 aku terbangun karena mendengar suara mama memanggil dari bawah.
"Ria...ada telpon."
"Dari siapa,ma."
"Dari teman kamu namanya Nana."
"Kamu ini ada telpon ko' lama banget,anak gaadis ko' bangunya siang2 sih sayang..."
"Ih...Mama inikan hari minggu ma."
"mau minggu,senen,selasa ya sama saja sayang."
"Eh...cewek jelek,tidur aja kerjaan lo!hallo jam brapa nih,dasar pemalas!suara Nana yang cempreng mulai meluncurkan serangannya ke telingaku dari ujng telpon.
"Uh...cerewet!Sok rajin!ada apa nelpon?gue lagi mimpi indah lagi ganggu ada lo."
"Adh tuan putri lagi jutek rupanya?gue mo jalan lo mo ikut nggk,sekalian ngilangim strees,gue jemput deh tapi nggk pake lama kalau nggk gue tinggalin,tapi kalau blum mandi gue nggk janji ya..."
"Yee....siapa juga yang blum mandi,gue udah mandi tahu."jawabku berbohong,"ya udah jemput gue ya...gue tunggu lo."

Setelah menunggu hampir dua jam akhirnya nenek cerewet itu datang juga.
"Eh...mobil baru lo ya,Na?"
"Nggk..ini mobil bokap gue,gue tukaran ama dia."
"Oh.."
"Gue dengar tadi di telpon.lo kaya orang strees,lo knapa Ria."
"Nggk cuma salah paham aja."
"Salah paham ko' lama amat."
"Eh..dari mana lo tahu."
"Jangan marah ya, Ria ...sebenarnya dari dulu gue udah perhatin lo lagi...aet jangan salah sangka dlu gue bukan suka sama cewek,gue perhatiin lo sejak gue tahu kalau Dimas suka sama lo."
"Eh...emang apa hubungan lo dengan dia,Dimas kakaknya taniakan."
"Iya...Sebenarnya gue suka ama dimas tapi dia malah suka sama lo.jadi gue mulai perhatiin lo.Ya maunya sih niru2 gaya lo,kali aja Dimas suka ama gue, "kata Nana
"Ya ampun Nana,tapi lo nggk benci ama gue dengan masalah inikan.?
"Ya nggk lah,kalau gue benci lo ngapain juga gue mo teman dekat lo,Tania apa masalah lo ada hubungannya dengan Dimas/"
"Ya gitu deh..?
"Giru gimana maksud lo?"
" Ya jadi gini tapi lo jangan cerita2 ke siapa2 ya?terutama Rian."
"Hubungannya?"
"Karena gue suka dia."
"Ha?lo suka sama Rian?"
Akupun mulai bercerita.
"Jadi,lo tolak cintanya Dimas,Kenapa Ria?dia kan cowok sempurna,ganteng,pinter,kaya.
"tu kan menurut lo,lo kan udah ngomong tadi cinta itu nggk boleh dipaksain,dan gue udah ngomong gue suka sama Rian.."
"Iya...iya."
"Eh...Nana kaya nya lo sama kak Dimas cocok deh."
"Ah lo bikin gue malu aja."
"Jadi lo udah jadian ama rian sekarang,kapan tu Ria."
"Boro2 jadian gue berpapasan ama dia aja gue minder apa lagi gue ngomong ama dia."
"Trus,lo diam aja gitu. kalau ada yang nembak dia duluan dari lo gimana."
"Tau gue."
"Ya udah tunggu aja Pengeran lo itu sampai jemuran...Oh ya gue baru ingat..."
"Ingat apa,Na?"
"Ayahnya Rian itu atasannya bokap gue,gue pernah ketemu satu kali ama dia,kaget juga sih,habis gue nggk nyangka gitu kalau Rian itu tajir.kalau aja gue tahu itu sebelum gue suka sama dimas pasti udah gue sambar tu Rian,atau gue bilanga ama bokap gue biar jodohin gue ama Rian..."
"Oh...gitu.."
"Sorry Ria,bukan maksud gue gitu kok,gue cuma bercanda kok,eh kalau ngomongin cowok bikin gue lapar sebelum kita jalan2 kita makan dulu ya."
Gue pun ngangguk aja karena otak gue lagi erorr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar